Senin, 24 Desember 2018

RANGKUMAN MATERI MATA PELAJARAN PAI


RANGKUMAN
MATERI MATA PELAJARAN PAI
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran PAI







Oleh :
TARISA AGTRIA PUTRI
KELAS X IPA 2




SMA NEGERI 1 KAWALI
2018


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya telah menyelesaikan tugas makalah ini. Tugas makalah ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang pengertian busana muslim dan kriteria-kriteria busana muslim Dengan terselesaikannya tugas makalah saya ini, maka saya berharap telah memenuhi tugas asistensi  dan mendapatkan nilai yang terbaik Serta bermanfaat bagi teman teman sekalian Saya menyadari bahwa
Makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan Makalahini.



Kawali,    Desember 2018


Penyusun   
  












DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A.    Latar belakang...................................................................................... 1
B.    Permasalahan ....................................................................................... 1
C.    Tujuan .................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 2
A.    Memahami makna al-Asma’u al-Huna : al-Karim,al-Mu’min,al-Wakil,al-Matin,al-Adl,dan al-Akhir.
B.    B.Memahami makna al-Asma’u al-Huna : al-Karim,al-Mu’min,al-Wakil,al-Matin,al-Adl,dan al-Akhir.
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 9
Kesimpulan....................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 10











BAB I
PENDAHULUAN
 
A.Latar Belakang
Allah SWT adalah dzat yang maha perkasa, keperkasaan Allah tiada bandingannya, tidak terbatas dan bersifat kekal. Allah SWT menciptakan alam semesta ini untuk kepentigan umat manusia, dalam menciptakan alam Allah tidak pernah meminta bantuan terhadap mahluk lain, oleh karena itu kita sebagai hamba Allah hendaknya selalu memuliakan-Nya, kemampuan Allah dengan cara selalu mentaati seagala apa yang telah diperintahkan-Nya dan juga menjauhi segala sesuatu yang telah di larang-Nya.
Kemampuan Allah dalam menciptakan alam beserta isinya merupakan wujud dari Asmaul Husna yaitu Al-Aziz, Allah memiliki 99 Asma’ul Husna, termasuk di antaranya ialah Al-Karim,Al-Mu’min,Al-Wakil,Al-Matin,Al-jami’,Al-Adl,Al-Akhir.dan seterusnya. Nama-nama tersebut telah disebutkan dalam Al-Qur’an bahwa Adanya Asmaul Husna sebagai bukti bahwa Allah maha perkasa dan maha bijaksana, untuk itu maka kita wajib mengamalkan Asmaul Husna ke dalam kehidupan sehari-hari.
B.Rumusan Masalah
1. Memahami makna al-Asma’u al-Huna : al-Karim,al-Mu’min,al-Wakil,al-Matin,al-Adl,dan al-Akhir.
2.Menerapkan perilaku mulia










BAB II
PEMBAHASAN
A.Memahami makna al-Asma’u al-Huna : al-Karim,al-Mu’min,al-Wakil,al-Matin,al-Adl,dan al-Akhir.
1.Pengertian al-Asma’u al-Husna
            Al-Asma’u al-Husna terdiri atas dua kata,yaitu asma yang berarti nama-nama,dan husna yang berarti baik atau indah.Jadi,al-Asma’u al-Husna dapat diartikan sebagai nama-nama yang baik lagi indah yang hanya dimiliki oleh Allah Swt.sebagai bukti keagungannya. Kata al-Asma’u al-Husna diambil dari ayat al-Qur’an Q.S.Taha/20:8 yang artinya,”Allah Swt.tidak ada tuhan melainkan Dia.Dia memiliki al-Asma’u al-Husna(nama-nama baik).
2.Dalil tentang al-Ama’u al-Husna
a.Firman Allah Swt dalam Q.S al-A’raf/7:180
Artinya : “Dan Allah Swt memiliki asma’ul husna,maka bermohonlah kepada-Nya dengan (menyebut)nama-nama-Nya yang baik itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dalam (menyebut)nama-nama-Nya.Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang mereka kerjakan.”(Q.S.al-A’raf/7:180)
            Dalam ayat lain dijelaskan bahwa al-Asma’u al-Husna merupakan amalan yang bermanfaat dan mempunyai nilai yang tak terhingga tingginya.Berdoa dengan menyebut al-Asma’u al-Husna sangat dianjurkan menurut ayat tersbut.









b.Hadis Rasulullah saw. yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari
    Artinya :”Dari Abu Hurairah ra. sesungguhnya rasulullah saw.Bersabda:Sesungguhnya Allah Swt. Mempunyai sembilan puluh sembilan nama,seratus kurang satu,barang siapa yang menghafalkannya,maka ia akan masuk surga”.(H.R.Bukhari)
Berdasarkan hadis diatas,menghafalkan al-Asma’u al-Husna akan mengantarkan orang yang melakukannya masuk kedalam surga Allah Swt.
B.Memahami makna al-Asma’u al-Huna : al-Karim,al-Mu’min,al-Wakil,al-Matin,al-Adl,dan al-Akhir.
 1.Al-Karim


Secara bahasa,al-Karim mempunyai arti yang Mahamulia,Yang Maha Dermawan atau Yang Maha Pemurah.Secara istilah,al-Karim diartikan bahwa Allah Swt Yang Mahamulia lagi Maha Pemurah yang memberi anugerah atau rezeki kepada semua makhluk-Nya.Dapat pula dimaknai sebagai Zat yang sangat banyak memiliki kebaikan,Maha Pemurah,Pemberi nikmat dan Keutamaan,baik ketika diminta maupun tidak.Hal tersebut sesuai dengan firmannya :
 
 






Artinya:”Hai manusia apakah yang telah memperdayakanmu terhadap Tuhan Yang Maha Pemurah?”(Q.S.al-Infitar:6)                                                                           
    Al-Karim dimaknai Maha Pemberi karena Allah Swt.senantiasa memberi,tidak pernah terhenti pemberian-Nya.Al-Karim juga dimaknai Yang Maha Pemberi Maaf karena Allah Swt.memaafkan dosa para hamba yang lalai dalam menunaikankewajiban kepada Allah Swt.,kemudian hamba itu mau bertaubat kepada Allah Swt.
    Menurut Imam al-Ghazali,al-Karim adalah Dia yang apabila berjanji,menepati janjinya,bila memberi,melampaui batas harapan,tidak peduli berapa dan kepada siapa Dia memberi dan tidak rela bila ada kebutuhan dia memohon kepada selain-Nya,meminta pada orang lain.Dia yang bila kecil hati menegur tanpa berlebih,tidak mengabaikan siapa yang menuju dan berlindung kepada-Nya,dan tidak membutuhkan sarana atau perantara.
2.Al-Mu’min
    Al-Mu’min secara bahasa berasal dari kata amina yang berarti pembenaran, ketenangan hati,dan aman.Al-Mu’min artinya Dia Maha Pemberi rasa aman kepada semua makhluk-Nya,terutama kepada manusia.
Firman Allah :
                                       
Artinya :”Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan syirik,mereka itulah orang-orang yang mendapat rasa aman dam mereka mendapat petunjuk.”
    Ketika kita akan menyeru dan berdoa kepada Allah Swt.dengan nama-Nya al-Mu’min,berarti kita memohon diberikan keamanan,dihindarkan dari fitnah,bencana dan siksa.Karena Dialah Yang Maha Memberikan Keamanan,Dia Yang Maha Pengaman.
    


    Mengamalkan dan meneladani al-Asma’u al-Husna al-Mu’min,artinya bahwa seseorang yang beriman harus menjadikan orang yang ada di sekelilingnya aman dari gangguan lidah dan tangannya.Berkaitan dengan itu,Rasulullah saw bersabda: “demi Allah tidak beriman.Bemi Allah tidak beriman.Demi allah tidak beriman.Para sahabat bertanya,’Siapa ya Rasulullah saw.?’Rasulullah saw menjawab,’Orang yang tetangganya merasa tidak aman dari gangguannya.’”(H.R.Bukhari dan Muslim)
3.Al-Wakil
    Kata “al-Wakil” mengandung arti Maha Mewakili atau Pemelihara.Al-Wakil(Yang Maha Mewakili atau Pemelihara),yaitu Allah Swt.yang memelihara dan mengurusi segala kebutuhan makhluk-Nya,baik itu dalam urusan dunia maupun urusan akhirat.Dia menyelesaikan segala sesuatu yang diserahkan hambanya tanpa membiarkan apa pun terbelangkai.firmannya dalam al-Qur’an”:
                         
Artinya:”Allah Swt.pencipta segala sesuatu dan Dia Maha Pemelihara atas segala sesuatu,”(Q.S.az-zumar/39:62)
    Menyerahkan segala urusan hanya kepada Allah Swt.melahirkan sikap tawakal.Tawakal bukan berarti mengabaikan sebab-sebab dari suatu kejadian.Ketawakalan dapat diibaratkan dengan menyadari sebab-akibat.rasulullah saw telah bersabda,”Ikatlah untamu dan bertawakallah kepada Allah Swt.”Manusia harus menyadari bahwa semua usahanya adalah sebuah doa yang aktif dan harapan akan adanya pertolongan-Nya.Allah Swt berfirman yang artinya,”(Yang memiliki sifat-sifat yang)demikian itu ialah Allah Swt.Tuhan kamu;tidak ada Tahun(yang berhak disembah)selain Dia;Pencipta segala sesuatu,maka sembahlah Dia dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu.”(Q.S.al-an’am/6:102)
    Hamba al-Wakil adalah yang bertawakal kepada Allah Swt.Ketika hamba tersebut telah melihat “tangan”Allah Swt.dalam sebab-sebab dan alasan segala sesuatu,dia menyerahkan seluruh hidupnya ditangan al-Wakil.

4.Al-Matin
    Al-Matin artinya Mahakukuh.Allah Swt adalah Mahasempurna dalam kekuatan dan kekukuhan-Nya.Allah Swt juga Mahakukuh dalam kekuatan-kekuatan-Nya.Oleh karena itu,sifat al-Matin adalah kehebatan perbuatan yang sangat kokoh dari kekuatan yang tidak ada taranya.Dengan begitu,kekukuhan Allah Swt yang memiliki rahmat dan azab terbukti ketika Allah Swt memberikan rahmat kepada hamba-hamba-Nya.Allah Swt berfirman :
                                                               
Artinya : “Sungguh Allah Swt.,Dialah pemberi rezeki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kukuh.”(Q.S.az-Zariyat/51:58)
    Dengan demikian,akhlak kita terhadap sifat al-matin adalah dengan beristiqamah(meneguhkan pendirian),beribadah dengan kesungguhan hati,tidak tergoyahkan oleh bisikan menyesatkan,terus berusaha dan tidak putus asa serta bekerja sama dengan orang lain sehingga menjadi lebih kuat.
5.Al-Jami’
    Al-Jami’ secara bahasa artinya Yang Maha Mengumpulkan/Menghimpun,yaitu bahwa Allah Swt Maha Mengumpulkan/Menghimpun segala sesuatu yang tersebar atau terserak.Allah Swt Maha Mengumpulkan apa yang dikehendaki-Nya dan dimanapun Allah Swt berkehendak.
    Penghimpunan ini ada berbagai macam bentuknya,diantaranya adalah mengumpulkan seluruh makhluk yang beraneka ragam,termasuk manusia dan lain-lainnya,di permukaan bumi ini dan kemudian mengumpulkan mereka di padang mahsyar pada hari kiamat.Allah Swt berfirman :
                      
Artinya : “Ya Tuhan kami,sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk (menerima pembalasan pada)hari yang tak ada keraguan padanya.”Sesungguhnya Allah Swt tidak menyalahi janjinya.”(Q.S.Ali Imran/3:9).

6.Al-‘Adl
    Al-Adl artinya Mahaadil.Keadilan Allah Swt bersifat mutlak,tidak dipengaruhi oleh apapun dan oleh siapapun.Keadilan Allah Swt juga didasari dengan ilmu Allah Swt yang MahaLuas.Sehinnga tidak mungkin keputusan-Nya itu salah.Allah Swt berfirman :
                  
Artinya:”Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu(al-Qur’an) sebagai kalimat yang benar dan adil.Tidak ada yang dapat mengubah kalimat-kalimat-Nya dan Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”(Q.S.al-An’am/6:115).
    Al-Adl berasal dari kata adala yang berarti lurus dan sama.Orang yang adil adalah orang yang berjalan lurus dan sikapnya selalu menggunakan ukuran yang sama,bukan ukuran ganda.Persamaan inilah yang menunjukkan orang yang adil tidak berpihak kepada salah seorang yang berselisih.Adil juga dimaknaimsebagai penempatan sesuatu pada tempat yang semestinya.
    Allah SWt dinamai al-Adl karena keadilan Allah Swt adalah sempurna.Dengan demikian semua yang diciptakan dan ditentukan oleh Allah Swt sudah menunjukkan keadilan yang sempurna.
     Allah Swt Mahaadil.Dia menempatkan semua manusia pada posisi yang sama dan sederajat.Tidak ada yang ditinggikan hanya karena keturunan,kekayaan,atau karena jabatan.Dekat jauhnya posisi seseorang dengan Allah Swt hanya diukur dari seberapa besar mereka berusaha meningkatkan takwanya.Makin tinggi takwa seseorang,makin tinggi pula posisinya,makin mulia dan dimuliakan oleh Allah Swt,begitupun sebaliknya.

7.Al-Akhir
    Al-Akhir artinya Yang Mahaakhir yang tidak ada sesuatu apapun setelah Allah Swt.dia Mahakekal tatkala semua makhluk hancur,Mahakekal dengan kekekalan-Nya.Adapun kekekalan makhluknya adalah kekekalan yang terbatas,seperti halnya kekekalan surga,neraka,dan apa yang ada didalamnya.Surga adalah makhluk yang Allah Swt ciptakan dengan ketentuan,kehendak,dan perintah-Nya.Nama ini disebutkan didalam firman-Nya :
                           
Artinya:”Dialah Yang Awal dan Akhir Yang Zahir dan Yang Batin,dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.”(Q.S.al-Hadid/57:3)
    Sifat kekal tidak dimiliki oleh makhluk,kekekalan yang ada hanya sebatas kekal untuk beberapa masa sesuai dengan ketentuan-Nya.Orang yang mengesakan al-Akhir akan menjadikan Allah Swt sebagai satu-satunya tujuan hidup yang tiada tujuan hidup selain-Nya,tidak ada permintaan kepada selain-Nya,dan segala kesudahan tertuju hanya kepada-Nya.Oleh sebab itu,jadikanlah akhir kesudahan kita hanya kepada-Nya.Karena sungguh akhir kesudahan hanya kepada Rabb kita,seluruh sebab dan tujuan jalan akan berujung ke haribaan-Nya semata.
    Orang yang mengesakan al-Akhir akan selalu merasa membutuhkan Rabb-Nya,ia akan selalu mendasarkan apa yang diperbuatnya kepada apa yang telah ditetapkan oleh Allah Swt untuk hamba-Nya,karena ia mengetahui bahwa Allah Swt adalah pemiliksegala kehendak,hati,dan niat.
c.Menerapkan perilaku mulia
    Setelah mempelajari keimanan kepada Allah Swt melalui sifat-sifatnya dalam al-Asma’u al-Husna,sebagai orang yang beriman,kita wajib merealisasikannya agar memperoleh kebahagiaan hidup didunia dan di akhirat. Perilaku yang mencerminkan sikap memahami al-asma’u al-Husna.
1.Menjadiorang yang dermawan
    Sifat dermawan adalah sifat Allah Swt al-Karim(Maha Pemurah) sehingga sebagai wujud keimanan tersebut,kita harus menjadi orang yang pandai membagi kebahagiaan kepada orang lain baik dalam bentuk harta atau bukan.
Wujud kedermawanan tersebut misalnya seperti berikut.
a.      Selalu menyisihkan uang jajanuntuk kotak amal setiap hari Jum’at yang diedarkan oleh petugas Rohis
b.     Membantu teman yang sedang kesulitan
c.      Menjamu tamu yang datang ke rumah sesuai dengan kemampuan
2.Menjadi orang yang jujur dan dapatmemberikan rasa aman
Wujud dari meneladani sifat Allah Swt al-Mu’min adalah seperti berikut.
a.      Menolong teman/orang lain yang sedang dalam bahaya atau ketakutan.
b.     Menyingkirkan duri,paku,atu benda lain yang ada dijalan yang dapat membahayakan pengguna jalan.
c.      Membantu orang tua atau anak-anak yang akan menyeberangi jalan raya
3.Senantiasa bertawakal kepada Allah Swt
Wujud dari meneladani sifat Allah Swt al-Wakil dapat berupa hal-hal berikut.
a.      Menjadi pribadi yang mandiri,melakukan pekerjaan tanpa harus merepotkan orang lain.
b.     Bekerja/belajar dengan sungguh-sungguh karena Allah swt tidak akan mengubah nasib seseorang yang tidak mau berusaha.
4.Menjadi pribadi yang kuat dan teguh pendirian
Perwujudan meneladani dari sifat Allah Swt al-Matin dapat berupa hal-hal berikut.
a.      Tidak mudah terpengaruh oleh rayuan atau ajakan orang lain untuk melakukan perbuatan tercela.
b.     Kuat dan sabar dalam menghadapi setiap ujian dan cobaan yang dihadapi.
5.Berkarakter pemimpin
Perwujudan meneladani sifat Allah Swt al-jami diantaranya seperti berikut
a.      Mempersatukan orang-orang yang sedang berselisih
b.     Rajin melaksanakan salat berjama’ah
c.      Hidup bermasyarakat agar dapat memberikan manfaat kepada orang lain

6.Berlaku adil
Perwujudan meneladani sifat Allah Swt al-Adl misalnya seperti berikut
a.      Tidak memihak atau membela orang yang bersalah,meskipun ia saudara atau teman kita.
b.     Menjaga diri sendiri,orang lain,dan lingkungan sekitar dari kezaliman
7.Menjadi orang yang bertakwa
Meneladani sifat Allah Swt al-Akir adalah dengan cara seperti berikut.
a.      Selalu melaksanakan perintah Allah Swt,seperti;salat lima waktu,patuh dan hormat kepada orang tua dan guru,puasa,dan kewajiban lainnya.
b.     Meninggalkan dan menjauhi semua larangan Allah Swt, seperti;mencuri,minum-minuman keras,berjudi,pergaulan bebas,melawan orang tua,dan larangan lainnya.





























BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Allah memiliki 99 nama yang indah atau lebih terkenal dengan sebutan Al-Asma-ul-Husna. Nama-nama tersebut merupakan cerminan dari perilaku Allah terhadap Hambanya. Karena itu, jika nama-nama tersebut kita sebut sebagai suatu permohonan, niscaya akan mempunyai pengaruh yang sangat besar.
Anjuran untuk berdoa menggunakan Asmaul Husna telah tercermin dalam firman Allah: “Hanya milik Allah Asma-Ul Husna, maka berdoalah kepadaNya dengan menyebut Asma-Ul Husna, dan tinggalkan orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-namaNya. Nanti mereka akan mendapatkan balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (Surat Al-A’rof Ayat 180).
Dalam Sifat Asmaul Husna-Nya Ia telah menujukan kebesaran-kebesaran yang masuk akal hingga yang tidak masuk akal, semuanya dapat di kehendaki oleh-Nya karena Allah Maha Kuasa di atas segala-galanya di jagat raya ini, begitu banyak kemurahan dan nikmat yang di berikan kepada hamba-Nya tanpa pandang bulu, Semua Ia berikan, karena Allah adalah Dzat yang Maha Pengasih, Maha Pemurah lagi maha Memelihara.
B.Saran
Oleh karena itu sebagai hamba Allah yang taat dan patuh senantiasa akan mengamalkan sifat-sifat tersebut dalam kehidupan sehari-hari, serta meneladaninya sebagai wujud kecintaan kita terhadap Allah SWT. Wallahua’lam Bissawab.









DAFTAR PUSTAKA

Buku siswa PAI kelas X kurikulum 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar