RANGKUMAN
MATERI
MATA PELAJARAN PAI
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Pelajaran PAI
Oleh :
TARISA AGTRIA PUTRI
KELAS X IPA 2
SMA NEGERI 1 KAWALI
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya telah menyelesaikan tugas makalah ini. Tugas makalah
ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang pengertian
busana muslim dan kriteria-kriteria busana muslim Dengan terselesaikannya tugas makalah saya ini, maka saya berharap telah
memenuhi tugas asistensi dan mendapatkan nilai yang terbaik Serta bermanfaat
bagi teman teman sekalian Saya menyadari bahwa
Makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan
Makalahini.
Kawali, Desember 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A.
Latar belakang...................................................................................... 1
B.
Permasalahan ....................................................................................... 1
C.
Tujuan
.................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 2
A.
Memahami makna al-Asma’u al-Huna :
al-Karim,al-Mu’min,al-Wakil,al-Matin,al-Adl,dan al-Akhir.
B.
B.Memahami makna al-Asma’u al-Huna :
al-Karim,al-Mu’min,al-Wakil,al-Matin,al-Adl,dan al-Akhir.
BAB III PENUTUP..........................................................................................
9
Kesimpulan.......................................................................................................
9
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
10
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Allah
SWT adalah dzat yang maha perkasa, keperkasaan Allah tiada bandingannya, tidak
terbatas dan bersifat kekal. Allah SWT menciptakan alam semesta ini untuk
kepentigan umat manusia, dalam menciptakan alam Allah tidak pernah meminta
bantuan terhadap mahluk lain, oleh karena itu kita sebagai hamba Allah
hendaknya selalu memuliakan-Nya, kemampuan Allah dengan cara selalu mentaati
seagala apa yang telah diperintahkan-Nya dan juga menjauhi segala sesuatu yang
telah di larang-Nya.
Kemampuan
Allah dalam menciptakan alam beserta isinya merupakan wujud dari Asmaul Husna
yaitu Al-Aziz, Allah memiliki 99 Asma’ul Husna, termasuk di antaranya ialah
Al-Karim,Al-Mu’min,Al-Wakil,Al-Matin,Al-jami’,Al-Adl,Al-Akhir.dan seterusnya.
Nama-nama tersebut telah disebutkan dalam Al-Qur’an bahwa Adanya Asmaul Husna
sebagai bukti bahwa Allah maha perkasa dan maha bijaksana, untuk itu maka kita
wajib mengamalkan Asmaul Husna ke dalam kehidupan sehari-hari.
B.Rumusan Masalah
1. Memahami
makna al-Asma’u al-Huna : al-Karim,al-Mu’min,al-Wakil,al-Matin,al-Adl,dan
al-Akhir.
2.Menerapkan
perilaku mulia
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.Memahami makna al-Asma’u al-Huna :
al-Karim,al-Mu’min,al-Wakil,al-Matin,al-Adl,dan al-Akhir.
1.Pengertian al-Asma’u al-Husna
Al-Asma’u al-Husna terdiri atas dua kata,yaitu
asma yang berarti nama-nama,dan husna yang berarti baik atau
indah.Jadi,al-Asma’u al-Husna dapat diartikan sebagai nama-nama yang baik lagi
indah yang hanya dimiliki oleh Allah Swt.sebagai bukti keagungannya. Kata
al-Asma’u al-Husna diambil dari ayat al-Qur’an Q.S.Taha/20:8 yang
artinya,”Allah Swt.tidak ada tuhan melainkan Dia.Dia memiliki al-Asma’u
al-Husna(nama-nama baik).
2.Dalil tentang al-Ama’u al-Husna
a.Firman Allah
Swt dalam Q.S al-A’raf/7:180
![](file:///C:\Users\Hp\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.png)
Artinya : “Dan
Allah Swt memiliki asma’ul husna,maka bermohonlah kepada-Nya dengan
(menyebut)nama-nama-Nya yang baik itu dan tinggalkanlah orang-orang yang
menyimpang dalam (menyebut)nama-nama-Nya.Nanti mereka akan mendapat balasan
terhadap apa yang mereka kerjakan.”(Q.S.al-A’raf/7:180)
Dalam ayat lain dijelaskan bahwa
al-Asma’u al-Husna merupakan amalan yang bermanfaat dan mempunyai nilai yang
tak terhingga tingginya.Berdoa dengan menyebut al-Asma’u al-Husna sangat
dianjurkan menurut ayat tersbut.
b.Hadis
Rasulullah saw. yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari
![](file:///C:\Users\Hp\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image006.png)
Berdasarkan
hadis diatas,menghafalkan al-Asma’u al-Husna akan mengantarkan orang yang
melakukannya masuk kedalam surga Allah Swt.
B.Memahami makna al-Asma’u al-Huna :
al-Karim,al-Mu’min,al-Wakil,al-Matin,al-Adl,dan al-Akhir.
1.Al-Karim
|
![](file:///C:\Users\Hp\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image008.png)
![](file:///C:\Users\Hp\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image010.png)
Artinya:”Hai manusia
apakah yang telah memperdayakanmu terhadap Tuhan Yang Maha
Pemurah?”(Q.S.al-Infitar:6)
Al-Karim
dimaknai Maha Pemberi karena Allah Swt.senantiasa memberi,tidak pernah terhenti
pemberian-Nya.Al-Karim juga dimaknai Yang Maha Pemberi Maaf karena Allah
Swt.memaafkan dosa para hamba yang lalai dalam menunaikankewajiban kepada Allah
Swt.,kemudian hamba itu mau bertaubat kepada Allah Swt.
Menurut Imam al-Ghazali,al-Karim adalah Dia
yang apabila berjanji,menepati janjinya,bila memberi,melampaui batas
harapan,tidak peduli berapa dan kepada siapa Dia memberi dan tidak rela bila
ada kebutuhan dia memohon kepada selain-Nya,meminta pada orang lain.Dia yang
bila kecil hati menegur tanpa berlebih,tidak mengabaikan siapa yang menuju dan
berlindung kepada-Nya,dan tidak membutuhkan sarana atau perantara.
2.Al-Mu’min
Al-Mu’min secara bahasa berasal dari kata amina yang berarti pembenaran,
ketenangan hati,dan aman.Al-Mu’min artinya Dia Maha Pemberi rasa aman kepada
semua makhluk-Nya,terutama kepada manusia.
Firman
Allah :
![](file:///C:\Users\Hp\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image012.png)
Artinya
:”Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan
syirik,mereka itulah orang-orang yang mendapat rasa aman dam mereka mendapat
petunjuk.”
Ketika kita akan menyeru dan berdoa kepada
Allah Swt.dengan nama-Nya al-Mu’min,berarti kita memohon diberikan
keamanan,dihindarkan dari fitnah,bencana dan siksa.Karena Dialah Yang Maha
Memberikan Keamanan,Dia Yang Maha Pengaman.
Mengamalkan dan meneladani al-Asma’u
al-Husna al-Mu’min,artinya bahwa seseorang yang beriman harus menjadikan orang
yang ada di sekelilingnya aman dari gangguan lidah dan tangannya.Berkaitan
dengan itu,Rasulullah saw bersabda: “demi Allah tidak beriman.Bemi Allah tidak
beriman.Demi allah tidak beriman.Para sahabat bertanya,’Siapa ya Rasulullah
saw.?’Rasulullah saw menjawab,’Orang yang tetangganya merasa tidak aman dari
gangguannya.’”(H.R.Bukhari dan Muslim)
3.Al-Wakil
Kata “al-Wakil” mengandung arti Maha
Mewakili atau Pemelihara.Al-Wakil(Yang Maha Mewakili atau Pemelihara),yaitu
Allah Swt.yang memelihara dan mengurusi segala kebutuhan makhluk-Nya,baik itu
dalam urusan dunia maupun urusan akhirat.Dia menyelesaikan segala sesuatu yang
diserahkan hambanya tanpa membiarkan apa pun terbelangkai.firmannya dalam
al-Qur’an”:
![](file:///C:\Users\Hp\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image014.png)
Artinya:”Allah
Swt.pencipta segala sesuatu dan Dia Maha Pemelihara atas segala
sesuatu,”(Q.S.az-zumar/39:62)
Menyerahkan segala urusan hanya kepada Allah
Swt.melahirkan sikap tawakal.Tawakal bukan berarti mengabaikan sebab-sebab dari
suatu kejadian.Ketawakalan dapat diibaratkan dengan menyadari
sebab-akibat.rasulullah saw telah bersabda,”Ikatlah untamu dan bertawakallah
kepada Allah Swt.”Manusia harus menyadari bahwa semua usahanya adalah sebuah
doa yang aktif dan harapan akan adanya pertolongan-Nya.Allah Swt berfirman yang
artinya,”(Yang memiliki sifat-sifat yang)demikian itu ialah Allah Swt.Tuhan
kamu;tidak ada Tahun(yang berhak disembah)selain Dia;Pencipta segala
sesuatu,maka sembahlah Dia dan Dia adalah Pemelihara segala
sesuatu.”(Q.S.al-an’am/6:102)
Hamba al-Wakil adalah yang bertawakal
kepada Allah Swt.Ketika hamba tersebut telah melihat “tangan”Allah Swt.dalam
sebab-sebab dan alasan segala sesuatu,dia menyerahkan seluruh hidupnya ditangan
al-Wakil.
4.Al-Matin
Al-Matin artinya Mahakukuh.Allah Swt adalah
Mahasempurna dalam kekuatan dan kekukuhan-Nya.Allah Swt juga Mahakukuh dalam
kekuatan-kekuatan-Nya.Oleh karena itu,sifat al-Matin adalah kehebatan perbuatan
yang sangat kokoh dari kekuatan yang tidak ada taranya.Dengan begitu,kekukuhan
Allah Swt yang memiliki rahmat dan azab terbukti ketika Allah Swt memberikan
rahmat kepada hamba-hamba-Nya.Allah Swt berfirman :
![](file:///C:\Users\Hp\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image016.png)
Artinya
: “Sungguh Allah Swt.,Dialah pemberi rezeki yang mempunyai kekuatan lagi sangat
kukuh.”(Q.S.az-Zariyat/51:58)
Dengan demikian,akhlak kita terhadap sifat
al-matin adalah dengan beristiqamah(meneguhkan pendirian),beribadah dengan
kesungguhan hati,tidak tergoyahkan oleh bisikan menyesatkan,terus berusaha dan
tidak putus asa serta bekerja sama dengan orang lain sehingga menjadi lebih
kuat.
5.Al-Jami’
Al-Jami’ secara bahasa artinya Yang Maha
Mengumpulkan/Menghimpun,yaitu bahwa Allah Swt Maha Mengumpulkan/Menghimpun
segala sesuatu yang tersebar atau terserak.Allah Swt Maha Mengumpulkan apa yang
dikehendaki-Nya dan dimanapun Allah Swt berkehendak.
Penghimpunan ini ada berbagai macam
bentuknya,diantaranya adalah mengumpulkan seluruh makhluk yang beraneka
ragam,termasuk manusia dan lain-lainnya,di permukaan bumi ini dan kemudian
mengumpulkan mereka di padang mahsyar pada hari kiamat.Allah Swt berfirman :
![](file:///C:\Users\Hp\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image018.png)
Artinya : “Ya Tuhan kami,sesungguhnya
Engkau mengumpulkan manusia untuk (menerima pembalasan pada)hari yang tak ada
keraguan padanya.”Sesungguhnya Allah Swt tidak menyalahi janjinya.”(Q.S.Ali
Imran/3:9).
6.Al-‘Adl
Al-Adl artinya Mahaadil.Keadilan Allah Swt bersifat mutlak,tidak
dipengaruhi oleh apapun dan oleh siapapun.Keadilan Allah Swt juga didasari
dengan ilmu Allah Swt yang MahaLuas.Sehinnga tidak mungkin keputusan-Nya itu
salah.Allah Swt berfirman :
![](file:///C:\Users\Hp\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image020.png)
Artinya:”Telah sempurnalah kalimat
Tuhanmu(al-Qur’an) sebagai kalimat yang benar dan adil.Tidak ada yang dapat
mengubah kalimat-kalimat-Nya dan Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.”(Q.S.al-An’am/6:115).
Al-Adl berasal dari kata adala yang berarti lurus dan sama.Orang yang
adil adalah orang yang berjalan lurus dan sikapnya selalu menggunakan ukuran
yang sama,bukan ukuran ganda.Persamaan inilah yang menunjukkan orang yang adil
tidak berpihak kepada salah seorang yang berselisih.Adil juga dimaknaimsebagai
penempatan sesuatu pada tempat yang semestinya.
Allah SWt dinamai al-Adl karena keadilan Allah Swt adalah
sempurna.Dengan demikian semua yang diciptakan dan ditentukan oleh Allah Swt
sudah menunjukkan keadilan yang sempurna.
Allah Swt Mahaadil.Dia menempatkan semua manusia pada posisi yang sama
dan sederajat.Tidak ada yang ditinggikan hanya karena keturunan,kekayaan,atau
karena jabatan.Dekat jauhnya posisi seseorang dengan Allah Swt hanya diukur dari
seberapa besar mereka berusaha meningkatkan takwanya.Makin tinggi takwa
seseorang,makin tinggi pula posisinya,makin mulia dan dimuliakan oleh Allah
Swt,begitupun sebaliknya.
7.Al-Akhir
Al-Akhir artinya Yang Mahaakhir yang tidak ada sesuatu apapun setelah
Allah Swt.dia Mahakekal tatkala semua makhluk hancur,Mahakekal dengan
kekekalan-Nya.Adapun kekekalan makhluknya adalah kekekalan yang
terbatas,seperti halnya kekekalan surga,neraka,dan apa yang ada
didalamnya.Surga adalah makhluk yang Allah Swt ciptakan dengan
ketentuan,kehendak,dan perintah-Nya.Nama ini disebutkan didalam firman-Nya :
![](file:///C:\Users\Hp\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image022.png)
Artinya:”Dialah
Yang Awal dan Akhir Yang Zahir dan Yang Batin,dan Dia Maha Mengetahui segala
sesuatu.”(Q.S.al-Hadid/57:3)
Sifat kekal tidak dimiliki oleh
makhluk,kekekalan yang ada hanya sebatas kekal untuk beberapa masa sesuai
dengan ketentuan-Nya.Orang yang mengesakan al-Akhir akan menjadikan Allah Swt
sebagai satu-satunya tujuan hidup yang tiada tujuan hidup selain-Nya,tidak ada
permintaan kepada selain-Nya,dan segala kesudahan tertuju hanya kepada-Nya.Oleh
sebab itu,jadikanlah akhir kesudahan kita hanya kepada-Nya.Karena sungguh akhir
kesudahan hanya kepada Rabb kita,seluruh sebab dan tujuan jalan akan berujung
ke haribaan-Nya semata.
Orang yang mengesakan al-Akhir akan selalu
merasa membutuhkan Rabb-Nya,ia akan selalu mendasarkan apa yang diperbuatnya
kepada apa yang telah ditetapkan oleh Allah Swt untuk hamba-Nya,karena ia
mengetahui bahwa Allah Swt adalah pemiliksegala kehendak,hati,dan niat.
c.Menerapkan perilaku mulia
Setelah mempelajari keimanan kepada Allah
Swt melalui sifat-sifatnya dalam al-Asma’u al-Husna,sebagai orang yang
beriman,kita wajib merealisasikannya agar memperoleh kebahagiaan hidup didunia
dan di akhirat. Perilaku yang mencerminkan sikap memahami al-asma’u al-Husna.
1.Menjadiorang
yang dermawan
Sifat dermawan adalah sifat Allah Swt
al-Karim(Maha Pemurah) sehingga sebagai wujud keimanan tersebut,kita harus
menjadi orang yang pandai membagi kebahagiaan kepada orang lain baik dalam
bentuk harta atau bukan.
Wujud
kedermawanan tersebut misalnya seperti berikut.
a.
Selalu
menyisihkan uang jajanuntuk kotak amal setiap hari Jum’at yang diedarkan oleh
petugas Rohis
b.
Membantu
teman yang sedang kesulitan
c.
Menjamu
tamu yang datang ke rumah sesuai dengan kemampuan
2.Menjadi
orang yang jujur dan dapatmemberikan rasa aman
Wujud
dari meneladani sifat Allah Swt al-Mu’min adalah seperti berikut.
a.
Menolong
teman/orang lain yang sedang dalam bahaya atau ketakutan.
b.
Menyingkirkan
duri,paku,atu benda lain yang ada dijalan yang dapat membahayakan pengguna
jalan.
c.
Membantu
orang tua atau anak-anak yang akan menyeberangi jalan raya
3.Senantiasa
bertawakal kepada Allah Swt
Wujud
dari meneladani sifat Allah Swt al-Wakil dapat berupa hal-hal berikut.
a.
Menjadi
pribadi yang mandiri,melakukan pekerjaan tanpa harus merepotkan orang lain.
b.
Bekerja/belajar
dengan sungguh-sungguh karena Allah swt tidak akan mengubah nasib seseorang
yang tidak mau berusaha.
4.Menjadi
pribadi yang kuat dan teguh pendirian
Perwujudan
meneladani dari sifat Allah Swt al-Matin dapat berupa hal-hal berikut.
a.
Tidak
mudah terpengaruh oleh rayuan atau ajakan orang lain untuk melakukan perbuatan
tercela.
b.
Kuat
dan sabar dalam menghadapi setiap ujian dan cobaan yang dihadapi.
5.Berkarakter
pemimpin
Perwujudan
meneladani sifat Allah Swt al-jami diantaranya seperti berikut
a.
Mempersatukan
orang-orang yang sedang berselisih
b.
Rajin
melaksanakan salat berjama’ah
c.
Hidup
bermasyarakat agar dapat memberikan manfaat kepada orang lain
6.Berlaku
adil
Perwujudan
meneladani sifat Allah Swt al-Adl misalnya seperti berikut
a.
Tidak
memihak atau membela orang yang bersalah,meskipun ia saudara atau teman kita.
b.
Menjaga
diri sendiri,orang lain,dan lingkungan sekitar dari kezaliman
7.Menjadi
orang yang bertakwa
Meneladani
sifat Allah Swt al-Akir adalah dengan cara seperti berikut.
a.
Selalu
melaksanakan perintah Allah Swt,seperti;salat lima waktu,patuh dan hormat
kepada orang tua dan guru,puasa,dan kewajiban lainnya.
b.
Meninggalkan
dan menjauhi semua larangan Allah Swt, seperti;mencuri,minum-minuman
keras,berjudi,pergaulan bebas,melawan orang tua,dan larangan lainnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Allah memiliki
99 nama yang indah atau lebih terkenal dengan sebutan Al-Asma-ul-Husna.
Nama-nama tersebut merupakan cerminan dari perilaku Allah terhadap Hambanya.
Karena itu, jika nama-nama tersebut kita sebut sebagai suatu permohonan,
niscaya akan mempunyai pengaruh yang sangat besar.
Anjuran untuk
berdoa menggunakan Asmaul Husna telah tercermin dalam firman Allah: “Hanya
milik Allah Asma-Ul Husna, maka berdoalah kepadaNya dengan menyebut Asma-Ul
Husna, dan tinggalkan orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam
(menyebut) nama-namaNya. Nanti mereka akan mendapatkan balasan terhadap apa
yang telah mereka kerjakan.” (Surat Al-A’rof Ayat 180).
Dalam Sifat
Asmaul Husna-Nya Ia telah menujukan kebesaran-kebesaran yang masuk akal hingga
yang tidak masuk akal, semuanya dapat di kehendaki oleh-Nya karena Allah Maha
Kuasa di atas segala-galanya di jagat raya ini, begitu banyak kemurahan dan
nikmat yang di berikan kepada hamba-Nya tanpa pandang bulu, Semua Ia berikan,
karena Allah adalah Dzat yang Maha Pengasih, Maha Pemurah lagi maha Memelihara.
B.Saran
Oleh karena itu
sebagai hamba Allah yang taat dan patuh senantiasa akan mengamalkan sifat-sifat
tersebut dalam kehidupan sehari-hari, serta meneladaninya sebagai wujud
kecintaan kita terhadap Allah SWT. Wallahua’lam Bissawab.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
siswa PAI kelas X kurikulum 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar